Thursday 5 October 2017

Belajar Segitiga Eksposur (Exposure Triangle) dalam Fotografi

Dalam fotografi, exposure adalah ketepatan pencahayaan yang dihasilkan dari keseimbangan pengaturan ISO, Aperture dan Shutter Speed untuk menghasilkan foto yang tercahayai dengan baik; tidak terlalu gelap (under exposure) dan juga tidak terlalu terang (over exposure).

cahaya_aperture_shutter_sensor

Tiga faktor yang mempengaruhi exposure ini sering disebut sebagai Segitiga Exposur (Exposure Triangle), yaitu:

1. ISO – nilai kepekaan sensor terhadap cahaya 
2. Aperture – besar-kecilnya bukaan diafragma lensa saat foto diambil 
3. Shutter Speed – berapa lama rana (shutter) terbuka dan menutup saat foto diambil 


ISO
memahami iso

Aperture

memahami aperture
Shutter Speed

memahami-shutter-speed



Air Di Dalam Ember 

exposure-keran-emberUmpamakan cahaya yang masuk ke kamera itu ibarat air yang mengalir pada pipa untuk mengisi sebuah ember agar takarannya pas; tidak lebih tidak kurang. 

  1. ISO ini kita ibaratkan tekanan volume airnya, 
  2. Aperture adalah seberapa besar kita membuka krannya, dan,
  3. Shutter speed adalah seberapa lama kran itu dibuka. 

Sehingga dari penyesuaian ketiganya akan menghasilkan takaran yang pas. Maka dihasilkan foto dengan Segitiga Exposure yang seimbang.






Nilai Exposure 
Nilai Exposure disebut EV (Exposure Value). EV 0 berarti pencahayaan (exposure) yang pas. Jika EV -2 itu berarti pencahayaan kurang 2 stop (under exposure). Sebaliknya jika EV 3 itu berarti pencahayaan kelebihan 3 stop (over exposure).

Contoh: Geserlah Aperture pada f/4 dan Shutter Speed pada 1/250s, maka foto akan memiliki EV -2. Untuk itu, Anda harus menggeser naik ISO dua langkah dari 100 ke 400 agar mendapatkan EV 0. Silakan dicoba.

sumber : http://hobifotografi.com
               https://dima.fi/exposure/


Monday 5 December 2016

Cara Merawat Kamera DSLR Yang Benar

Cara Merawat Kamera DSLR Yang Benar 


Pada zaman Sekarang ini Siapa yang tak kenal dengan kamera digital DigiCam? Bagi sebagian besar orang mungkin sudah tak asing atau bahkan sangat membutuhkannya dalam mendukung pekerjaannya sehari-hari, layaknya kebutuhan akan perangkat komunikasi. Walau sudah sangat mahir dalam menjalankan atau mengoperasikannya, namun tak semua dari para pengguna kamera itu mengetahui bagaimana cara merawat kamera dengan benar agar terhindar dari kerusakan dan berumur panjang.

Berikut ini adalah beberapa tips perawatan kamera, agar kamera bisa berfungsi dengan baik dan maksimal serta berumur panjang :

1. Jauhkan dari Kapur Barus

Kapur barus termasuk benda perusak yang sangat 'ampuh' terhadap kamera, yang dapat menyekat-nyekat kamera dan bagian kamera yang lain, yang berbahan dasar karet. Pada kamera elektronik, kapur barus bisa merusak jalur pada PCB (Printed Circuit Board), yaitu tempat chip-chip kamera terpasang dan beberapa elemen chip itu sendiri. Bahka uap kapur barus itu juga dapat menodai dan membuat 'flek' pada lensa.

Sebaiknya, simpanlah kamera di tempat yang kedap udara, sejuk dan kering. Jika harga lemari khusus untuk penyimpanan kamera terlalu mahal bagi anda, anda bisa mencari media penyimpanan alternatif sebagai penggantinya. Seperti misalnya, anda dapat menyimpan kamera dalam stoples yang tertutup rapat dan di dalamnya diberi silica gel, untuk menyerap kelembabannya.

Atau, anda bisa juga menyimpannya dalam lemari yang telah diatur sirkulasi udara dan kelembabannya. Caranya, dengan memasang lampu berkekuatan 5 watt dan diletakkan pada jarak kurang lebih 40 cm di atas kamera dan perlengkapan yang lainnya. Jangan lupa untuk membuka pembungkus kamera dan membersihkannya dari debu sebelum menyimpannya.

Ingat, kerusakan kamera yang diakibatkan oleh kapur barus biasanya tak bisa diperbaiki lagi. Maka, jangan sekali-kali menyimpan kamera di dalam lemari apapun yang telah diisi kapur barus atau kamper pengharum pakaian.

2. Hindari Kontak Langsung dengan Sinar Matahari

Jagalah kamera agar jangan sampai terjemur atau terkena cahaya matahari secara langsung dan berlebihan. Panas yang tinggi dapat merusak bagian-bagian kamera yang terbuat dari plastik dan karet, serta komponen elektronik yang lainnya.

3. Jagalah dari Goncangan yang Berlebihan

Jangan lupa untuk menaruhnya di dalam tas khusus kamera, guna menghindari guncangan yang berlebihan dengan lingkungan luar maupun benturan antar peralatan. Taruhlah kamera di tempat yang aman dan tahan terhadap guncangan.

4. Bersihkan Kamera dan Lensa

Sebaiknya kamera dibersihkan seminggu sekali atau secara teratur dan berkala. Untuk bagian luar fisik kamera, gunakan lap kering yang bersih dan tak kasar. Sedangkan untuk bagian dalam dan elemen-elemen kecilnya, gunakan blower atau peniup yang banyak dijual di toko kamera. Selain blower, juga bisa digunakan kuas berserabut halus, yang belum pernah dipergunakan pada benda yang lain.

Untuk membersihkan lensa yang terkena noda, misalnya terkena jari yang berminyak atau air keringat dari pemakai, pakailah tissue khusus yang banyak dijual di toko

5.Hindari Goresan pada Lensa

Untuk menghindari goresan, sebaiknya lensa mempunyai filter ulir yang terpasang permanen di bagian depannya. Filter yang umum menjadi pelindung adalah jenis filter UV (Ultra Violet) atau filter skylight. Sedangkan untuk menghindari goresan di bagian belakang lensa, usahakan selalu memasang 'bodycup' penutup saat lensa dilepas dari badan kamera.

6. Hindari Air Laut

Jika anda menggunakan kamera di pantai, jagalah agar kamera tak terkena air laut atau bahkan jatuh ke dalamnya. Air laut sangat jahat dan penyebab karat yang potensial terhadap kamera ataupun perangkat elektronik yang lainnya. kecuali yang memang dirancang untuk bisa beradaptasi dengannya.

Sehabis digunakan di daerah pantai, pembersihan kamera wajib dilakukan sesegera mungkin. Uap air laut seringkali meninggalkan butir-butir garam yang menyebabkan karat pada kamera. Jika suatu saat, tanpa sengaja kamera anda tercebur ke dalam air laut, langsung rendam kamera anda ke dalam air tawar, kemudian bilaslah berkali-kali untuk menghilangkan bekas-bekas air laut.

Proses pengrusakan oleh air laut berlangsung sangat cepat dan dalam hitungan menit setelah tercebur, sehingga bila pembilasan air ini tidak dilakukan sesegera mungkin, kamera yang tercebur ke dalam air laut tak akan bisa diselamatkan. Setelah dibilas hingga bersih dari air laut, bawa segera ke ahli servis kamera untuk membersihkannya dan mengeringkan kamera tersebut.

7. Service di Tempat Terpercaya atau Resmi

Secara berkala, dalam kurun waktu tertentu, sebaiknya kamera digital diservis ke tempat khusus, terpercaya dan malah lebih bagus yang resmi. Jangan tunggu kamera rusak kemudian baru diservis. Servis yang dimaksud adalah 'servis besar', yang meliputi pembersihan bagian dalam kamera, seperti pembersihan lensa dari jamur yang menempel atau juga penyesuaian setelan-setelan utama kamera.

Jangan terlampau sering mencuci lensa atau membersihkan bagian dalamnya bila berjamur. Kaca lensa begitu peka. Makin sering dibersihkan, dapat mengakibatkan mutu gambar akan menurun. Untuk menjaga dan merawatnya, sebaiknya jangan disimpan di lemari pakaian anda, karena hal itu akan berpotensi mengundang jamur yang menempel di lensa bagian dalam kamera.

8. Simpan di tempat khusus

Buatlah rumah bagi kamera kita kalo kamera itu udah jadi sang istri kamu, agar sang istri bisa istirahat dengan nyaman dan sewaktu di ajak bercinta dia bisa memuaskan kamu (weduh kok jadi gini):
• Gunakan dengan media Kaca, Fiber atau yang laen tapi jangan kayu
• Berbentuk kotak tertutup
• Beri pintu yang memberikan akses untuk keluar masuk dengan nyaman
• Musti alasanya empuk. Bisa di kasih kain,busa, spon dll
• Ukuran sesuai selera dan kebutuhan
• Dari pada beli tempat khusus kamera (hard pack) mending cukup sediakan uang sekitar 200ribu trus datang ke tukang kaca… trus ngobrol sama mereka model dan keinginan kita. Tunggu 2 hari jadi deh.

9. Agar terhindar dari jamur :

• Beri silica gel (ini biasanya terdapat di toko kimia) atau minta di apotik aja gratis kok (kalo toko apotiknya orangnya baik lho). Kira-kira 2 bulan di ganti yah.
• Beli penyerap udara namanya “serapair” kalo punya saya merknya Bagus. Hehehe agak susah nih nyariknya biasanya terdapat di mall-mall kelas menengah. Kalo di jogja cuman terdapat di mirota kampus. Sangat efektif tuh, jadi jika serapair itu di kasih di rumah kamera kita dia akan mengotrol tingkat kelembabannya dengan dia serap. Nanti keliahatan kok air yang dia serap.
• Rumah itu harus yang sejuk, kering dan kedap udara
• Gunakan Teh juga bisa. Ambil teh (bukan teh celup lho.. kalo itu buat saya aja) trus kasih di wadah trus di taruh di deket kamera
• Penggunaan lampu. Gunakan lampu 5 watt dan letakkan pada jarak kurang lebih 40cm di atas kamera. Tapi saya tidak menggunakannya karena panas yang di timbulkan oleh lampu yang berfungsi untuk menghangatkan ruang itu akan menjadi bumerang jika lampu di hidupkan sepanjang waktu dan kamera kita di pernah keluar dari situ, maka yang terjadi adalah panas itu malah merusak komponen kamera yang terbuat dari karet.

10. Don’t do that

• Menaruh rumah kamera terkena cahaya langsung karena dapat merusak komponen-komponen di dalamnya. Demikian pula dengan perpindahan suhu yang ekstrem (dari panas ke dingin atau sebaliknya)
• Penggunaan kapur barus dapat merusak jalur pada PCB (Printed Circuit Board), yaitu tempat chip-chip kamera terpasang dan beberapa elemen chip itu sendiri. Bahkan uap kapur barus itu juga dapat menodai dan membuat ‘flek’ pada lensa.
• Menaruh kamera didalam tas kemera atau bungkus kamera dengan waktu yang lama.
11. Kamera dan lensa juga perlu perlu mandi lho

Kapan waktu yang tepat untuk mandi ? trus perlu sabun, sampho, dan odol ndak yah….(emang loe..hehehe). Waktu yang tepat untuk membersihkan body kamera, lensa dan alat alat yang lain adalah setelah selesai sesi pemotretan. Sampeyan musti beli alat pembersih yang komplet itu di toko kamera harganya sekitar 50 rebuan. Ada blower, kuas, oil lensa, kertas pembersi dan kain halus.
Cara mandi yang baik dan benar (halah kayak apa aja…hihihi) :
• Pertama gunakan blower dahulu agar butiran-butiran kotoran lepas dari body dan lensa agar tidak terjadi goresan saat menggunakan lap/kain
• Kedua gunakan kuas
• Ketiga gunakan kain khusus yang telah di beli cairan khusus untuk membersihkan selain kaca lensa
• Keempat gunakan kertas khusus yang telah di olesi cairan khusus untuk bersihin kaca lensa
• Kasih cium pada kamera
12. Hati-hati penggunaan di kamera di pantai

Pantai anginnya sangat seger sekali bagi orang yang banyak masalah seperti saya ini tapi angin pantai itu mengandung garam yang dapat merusak dengan cepat kamera. Garam rasanya asin kalo kamu pengin tau yang artinya tidak manis, kalo manis berarti kita semua akan suka (walah oot lagi saya hehehe)
Udara pantai gampang sekali merusak kamera kita, entah itu membuat jamur atau membuat karat di benda yang terbuat dari besi di kamera kita.
Apa yang perlu dilakukan :
• Jangan mengganti lensa dipantai karena itu menyebabkan udara yang mengandung garam masuk kedalam kamera kita
• Gunakan lensa filter untuk pelindung lensa agar seandainya tergores atau menjamur yang pertama kena adalah lensa filternya. Biarin aja lensa filternya yang rusak kan harga nya murah sekitar 50 rebuan.
• Jika tidak benar2 dibutuhkan untuk motret jangan di keluarkan dari tas kamera
• Yang paling parah jangan pernah menceburkan kamera ke air laut kalo masih pengen tadi photograper. Ada kejadian tuh saking asiknya motret model di pantai dengan pakean sexsy photograpernya ikutan nyemplung di pantai trus ada ombak trus dia jatuh bersama kamera.. trus sekarang dia jadi pengangguran dah.. hahaha
• Setelah selesai pemotrean yang harus dilakukan adalah bersih-bersih kamera tentunya diluar area pantai.. sebab secara kasat mata angin pantai yang mengandung garam itu menempel di kameramu. Hati-hati saat membersihkan karena banyak sekali butiran-butiran yang bisa membuat lecet kamera. Gunakan bolwer dan kuas dengan maksimal. Oh aksesoris yang lain juga perlu di bersihkan terutama penutup lensa, flash dan tas kamera.
13. Pengaman LCD

Bukan hanya saat bercinta aja yang pakek pengaman agar lebih nyaman hehehe (dasar otak kotor ..) LCD kamera kita juga butuh pengamanan karena LCD kamera biasanya gampang sekali tergores apalagi saat kita menjepret biasanya hidung dan pipi kita menempel di LCD yang membuat jadi burem dan berminyak.
Nah yang perlu kamu lakukan adalah :
• Membeli alat pelindung yang telah direkomendasikan untuk kameramu dari pabriknya. Biasanya mahal tuh.
• Kalo saya pakek yang murahan tapi berkwalitas yaitu menggunakan plastik pelindung LCD hand phone, biasanya terdapat ditoko Hp dan harganya sekitar 40 rebuan. Namun ukurannya pasti ndak ada yang sesuai dengan kameramu, maka dari itu cara amannya beli yang ukuran lebih gede dari ukuran LCD mu trus kamu potong sesuai dengan ukurannya. Hati-hati saat pemasangan karena pemasangan yang tidak pas menyebabkan menceng (apa yah bahasa indonesianya yah…) dan terjadi gelembung-gelembung angin pada plastik pelindung.. tapi kamu musti pasangan sendiri hehehe soalnya ditempat kamu beli pelindung itu ndak bakal mau masangin karena mereka juga ndak bakal berani masang hehehe
14.Pengaman Lensa
Gunakan filter pengaman lensa agar lensa bawaan terlindungi dari debu dan goresan. Beli aja di toko kamera namanya filter UV harganya sekitar 50 rebu tergantung merk. Tapi untuk kwalitas sama aja kok. Fungsinya cuman untuk pelindung aja.

Demikian Tips cara merawat kamera DSLR yang benar semoga bermanfaat Bagi Sobat semua.

Sumber :
http://www.indonesiaindonesia.com
http://iniangkasa.wordpress.com

11 Tips Cara Merawat Kamera dan Lensa Agar Lebih Awet

11 Tips Cara Merawat Kamera dan Lensa Agar Lebih Awet

Kamera digital seperti halnya barang elektronik konsumen lainnya, membutuhkan perawatan ekstra. Mereka memiliki komponen sensitif yang mudah rusak kalau kita ceroboh memegangnya. Berikut beberapa hal praktis agar kamera dan lensa anda lebih awet:
  1. Kecuali kalau kamera atau lensa anda jelas-jelas dinyatakan waterproof atau weather sealed, jauhkan mereka dari air dan basah. Air bisa menimbulkan kelembaban didalam internal kamera dan bisa membuat komponen internal rusak. Kamera weather sealed juga bukan berarti anda bisa memasukannya ke air.
  2. Batere lithium-ion biasanya bertahan dalam 500 kali siklus recharge sebelum kerjanya mulai menyusut, kalau memang sudah waktunya jangan kaget kalau memang minta ganti. Buang sampah batere ditempat khusus (meskipun pengelolaan sampah kita tidak pernah memisahkan jenis limbah apapaun). 
  3. Selalu jaga kebersihan lensa. Saat membersihkan lensa, jangan langsung semprotkan cairan pembersih ke lensa, semprotkan dulu ke lap microfiber sedikit saja lalu baru usapkan lap microfiber tersebut ke lensa. Anda bisa membeli lap microfiber di swalayan besar.
  4. Matikan kamera sebelum mengeluarkan batere atau memory card dan saat anda mencolokkan ke komputer, kamera memiliki komputer didalamnya dan bisa jadi tidak tahan terhadap perubahan arus listrik secara mendadak.
  5. Strap kamera ada agar kamera anda tidak gampang jatuh dengan tidak sengaja, kalau memang merasa tidak nyaman memakai strap bawaan, belilah yang lebih nyaman. 
  6. Hindari meninggalkan kamera didalam mobil dalam waktu yang lama apalagi jika mobilnya terkena panas matahari langsung. Kamera memiliki rentang suhu aman dan akumulasi panas didalam mobil beresiko melebihi rentang tadi.
  7. Kandungan garam dilaut bersifat korosif bagi komponen logam yang ada di dalam kamera maupun lensa sehingga berpotensi menghasilkan karat. Setelah memotret di dekat laut, bersihkan kamera dengan lap yang sedikit dibasahi untuk menghilangkan sisa garam yang menempel di kamera, sedikit saja jangan terlalu banyak. Setelah itu lap lagi dengan lap hingga benar-benar kering. 
  8. Kamera dan lensa memiliki bagian bergerak seperti tombol, dial, engsel pintu batere dan memory card, focusing ring dan putaran zoom lensa. Kalau ada yang macet jangan diputar atau dibuka dengan paksa. Kalau memang tidak paham, bawa ke teman yang paham atau bawa ke service center. Kalau dipaksa bisa jadi ada bagian yang patah.
  9. Baca tips mengganti lensa DSLR saat anda memotret diluar ruangan untuk meminimalkan resiko kemasukan debu.
  10. Periksa ada tidaknya debu di sensor kamera DSLR , kalau memang terdeteksi ada, gunakan blower. Jika blower tidak bisa menghilangkan debu, bawa ke service center.
  11. Simpan kamera di tempat yang kering dan tidak terkena cahaya matahari langsung. Kalau memang ada budget, beli dry box atau dry cabinet sehingga kita bisa mengontrol tingkat kelembaban. Alternatif murah adalah memakai silica gel. 

Sunday 4 December 2016

Prinsip dasar tata cahaya dan fungsi tata cahaya

PRINSIP DASAR TATA CAHAYA

Ini sudah menjadi rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill Light, Back Light

a. Key Light

Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.Fill Light

b. Fill light

Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.

c. Back Light

Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.

3.    Fungsi tata cahaya

Tata cahaya yang hadir di atas panggung dan menyinari semua objek sesungguhnya menghadirkan kemungkinan bagi sutradara, aktor, dan penonton untuk saling melihat dan berkomunikasi. Semua objek yang disinari memberikan gambaran yang jelas kepada penonton tentang segala sesuatu yang akan dikomunikasikan. Dengan cahaya, sutradara dapat menghadirkan ilusi imajinatif. Banyak hal yang bisa dikerjakan bekaitan dengan peran tata cahaya tetapi fungsi dasar tata cahaya ada empat, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir (Mark Carpenter, 1988).

-       Penerangan. Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya panggung bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area di atas panggung memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui laku aktor di atas pentas.

-       Dimensi. Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan muncul.

-       Pemilihan. Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih adeganmenggunakan kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan cahaya. Dalam pementasan tertentu, penonton secara normal dapat melihat seluruh area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu sutradara memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata panggung yang dihadirkan.

-       Atmosfir. Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa lakon.Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya teknologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari. Sinar mentari pagi membawa kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari terasa panas. Inilah gambaran suasana dan emosi yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya


Keempat fungsi pokok tata cahaya di atas tidak berdiri sendiri. Artinya, masing-masing fungsi memiliki interaksi (saling mempengaruhi). Fungsi penerangan dilakukan dengan memilih area tertentu untuk memberikan gambaran dimensional objek, suasana, dan emosi peristiwa. Gambar berikut memperlihatkan interaksi fungsi pokok tata cahaya.






Selain keempat fungsi pokok di atas, tata cahaya memiliki fungsi pendukung yang dikembangkan secara berlainan oleh masing-masing ahli tata cahaya. Beberapa fungsi pendukung yang dapat ditemukan dalam tata cahaya adalah sebagai berikut.

-       Gerak. Tata cahaya tidaklah statis. Sepanjang pementasan, cahaya selalu bergerak dan berpindah dari area satu ke area lain, dari objek satu ke objek lain. Gerak perpindahan cahaya ini mengalir sehingga kadang-kadang perubahannya disadari oleh penonton dan kadang tidak. Jika perpindahan cahaya bergerak dari aktor satu ke aktor lain dalam area yang berbeda, penonton dapat melihatnya dengan jelas. Tetapi pergantian cahaya dalam satu area ketika adegan tengah berlangsung terkadang tidak secara langsung disadari. Tanpa sadar penonton dibawa ke dalam suasana yang berbeda melalui perubahan cahaya.

-       Gaya. Cahaya dapat menunjukkan gaya pementasan yang sedang dilakonkan. Gaya realis atau naturalis yang mensyaratkan detil kenyataan mengharuskan tata cahaya mengikuti cahaya alami seperti matahari, bulan atau lampu meja. Dalam gaya Surealis tata cahaya diproyeksikan untuk menyajikan imajinasi atau fantasi di luar kenyataan seharihari. Dalam pementasan komedi atau dagelan tata cahaya membutuhkan tingkat penerangan yang tinggi sehingga setiap gerak lucu yang dilakukan oleh aktor dapat tertangkap jelas oleh penonton.

-       Komposisi. Cahaya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lukisan panggung melalui tatanan warna yang dihasilkannya.

-       Penekanan. Tata cahaya dapat memberikan penekanan tertentu pada adegan atau objek yang dinginkan. Penggunaan warna serta intensitas dapat menarik perhatian penonton sehingga membantu pesan yang hendak disampaikan. Sebuah bagian bangunan yang tinggi yang senantiasa disinari cahaya sepanjang pertunjukan akan menarik perhatian penonton dan menimbulkan pertanyaan sehingga membuat penonton menyelidiki maksud dari hal tersebut.

-       Pemberian tanda. Cahaya berfungsi untuk memberi tanda selama pertunjukan berlangsung. Misalnya,  fade out untuk mengakhiri sebuah adegan, fade in untuk memulai adegan dan black out sebagai akhir dari cerita. Dalam pementasan teater tradisional, black out biasanya digunakan sebagai tanda ganti adegan diiringi dengan pergantian set

Kualitas Cahaya

KUALITAS CAHAYA

a. Hard light

Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas yang tinggi, cahaya lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang keras (gelap – terangnya).

b. Soft Light

Disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber terpendar dan halus biasanya cahaya yang dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter atau elemen penghalus pemendaran cahaya.Kontras yang dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak keras.


Cahaya berdasarkan konsep dasar pencahayan dapat dibedakan :

a.  Natural Light

Cahaya natural yang sumber cahaya dalam satu frame atau adengan maupun scene bersumber dari cahaya yang bersifat natural. Misalnya cahaya pagi hari dari sebelah timur (key). Maka shot-shot dalm scene tersebut key lightnya dari arah yang sama.

c. Pictorial Light/Arificial Light

Cahaya yang bersifat artistik atau ciptaan. dibentuk sesuai kebutuhan artistik, mood sebuah adegan atau scene. Jadi arah sumber cahaya (key) dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan artistic gambar atau mood dari adegan tersebut.

Direction of Light

Pencahayaan yang dibedakan berdasarkan arah cahaya dan jatuhnya cahaya ke subjek dapat dibedakan:

a.  Top Light

Cahaya yang datang dari arah atas subjek, sebagai ambient/base light juga menciptakan suasana tertekan pada subjek.

b. Eye Light

Cahaya yang ditujukan pada posisi mata subjek guna untuk menguatkan kekuatan yang dimunculkan dari  mata.

c.Accent Light

Cahaya yang dibuat sebagai aksen diluar subjek untuk menciptakan kedalaman dan mood tertentu. Biasanya ditujukan pada background


Pengertian Tata Cahaya

1.    Pengertian Tata Cahaya


Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan. Seperti halnya mata manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.

Kerja kamera elektronik sangat dipengaruhi oleh sistem pencahayaan . Hal ini sesuai dengan karakter sistem proses perekaman gambar oleh kamera elektronik, sehingga masalah-masalah mengenai tata cahaya sangatlah penting peranannya dalam sebuah kegiatan perekaman gambar.

Cahaya menurut sumbernya dibedakan dalam Cahaya bersumber dari alam, seperti cahaya matahari ( natural light/daylight) dan Cahaya yang diciptakan atau bersumber dari lampu, api (artifisial light/tungsten)

Sumber cahaya itu sendiri mempunyai karakteristik jenis cahaya dan intensitas cahaya yang bermacam-macam. Kita abaikan dulu permasalahan ini, kita coba untuk memperlakukan sebuah sistem yang aplikatif terhadap kerja kamera.Seperti teori dasar tata cahaya. Dalam setiap pengambilan gambar dipengaruhi oleh kondisi tata cahaya yang ada, apapun kondisinya tetapi hasilnyapun juga mengikuti kondisi tata cahaya tersebut. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal maka kita dapat mengikuti teori dasar tata cahaya yang berlaku, walaupun pada praktek kerja kita dapat mengembangkan kreasi kita sesuai keinginan dan hasil yang akan dicapai.



Suhu Warna Cahaya

Pada saat pemotretan tentu saja kita ingin menangkap sebuah scene dengan hasil yang sama seperti yang kita lihat dengan mata kita. Sumber cahaya yang berbeda akan menghasilkan suhu warna yang berbeda. Sebagai contoh, cahaya yang berasal dari lampu neon akan menghasilkan cahaya berwarna hijau kebiruan, lampu tungsten-halogen menghasilkan warna kemerahan, dan cahaya matahari menghasilkan warna kebiruan.

Suhu warna cahaya ditentukan dengan satuan derajat Kelvin. Suhu yang rendah cenderung mengandung warna kemerahan dan makin tinggi suhu akan memunculkan warna kebiruan.
Suhu Warna dan Setting White Balance dalam Fotografi
Suhu Warna dalam Fotografi


Berikut panduan suhu warna dalam Kelvin :
    • 15.000 K - Langit kutub
    • 10.000 K - Langit biru
    • 9.000 K   - Langit biru malam hari
    • 7.000 K   - Langit mendung
    • 6.000 K   - Lampu kilat
    • 5.600 K   - Cahaya Matahari
    • 4.900 K   - Lampu neon
    • 4.200 K   - 2 jam setelah matahari terbit/sblm terbenam
    • 3.800 K   - 1 jam setelah matahari terbit/sblm terbenam
    • 3.200 K   - Lampu halogen
    • 2.800 K   - Lampu pijar
    • 2.200 K   - Matahari terbit/terbenam
    • 1.600 K   - Cahaya Lilin


    Dalam dunia fotografi, penyesuaian suhu agar menghasilkan warna yang tepat menggunakan setting white balance (WB). Namun entah disadari atau tidak, fitur ini biasanya sering diabaikan, banyak fotografer yang malas belajar dan sudah cukup puas dengan setting auto white balance. Sebenarnya, saat ini fotografer tak harus merasa bingung dengan setting white balance secara manual karena kamera DSLR sekarang sudah memiliki fitur white balance yang sangat lengkap. Fitur white balance yang umumnya tersedia pada kamera DSLR antara lain: Auto, Tungsten, Fluorescent, Daylight, Cloudy, Flash, Shade, dan Manual. Jadi dengan adanya fitur WB, kita dapat dengan mudah menentukan setting WB dengan melihat sumber cahaya di lingkungan tempat kita melakukan pemotretan.

    Dengan adanya fitur white balance yang sudah cukup lengkap tersebut, kenapa harus susah-susah mengatur white balance dengan mode manual?

    Pertanyaan tersebut sering sekali muncul dan tentunya para pembaca juga mungkin memiliki pemikiran yang sama. Untuk seorang fotografer yang sudah sangat memahami suhu dan warna pastinya tidak cukup puas dengan hasil yang ditawarkan dari setting bawaan DSLR. Setting white balance secara manual dapat dilakukan dengan mengambil benda apa saja yang berwarna putih pada kondisi cahaya lingkungan saat pemotretan. Caranya dapat dilihat pada manual book, karena tiap merk kamera memiliki cara yang berbeda-beda.


     Warna Pisikis Berdasarkan Sifat
    Warna
    Sifat
    Merah
    Cinta, nafsu, kekuatan, berani, primitive, menarik, bahaya, dosa, pengorbanan, vitalitas.
    Merah jingga
    Semangat, tenaga, kekuatan, hebat, gairah.
    Jingga
    Hangat, semangat muda, ekstremis, menarik.
    Kuning jingga
    Kebahagian, penghormatan, kegembiraan, optimisme, terbuka
    Kuning
    Cerah, bijaksana, terang, bahagia, hangat, pengecut, penghianatan.
    Kuning hijau
    Persahabatan, kehangatan, muda, baru gelisah, berseri.
    Hijau muda
    Kurang pengalaman, tumbuh, cemburu, iri hati, kaya, segar, istirahat, tenang.
    Hijau biru
    Tenang, diam, santai, lembut, setia, kepercayaan.
    Biru
    Damai, setia, konservatif, pasif terhormat, depresi, lembut, menahan diri, iklas.
    Biru ungu
    Spiritual, kelelahan, hebat, kesuraman, kematangan, sederhana, rendah hati, keterasingan, tersisih, tenang, sentosa.
    Ungu
    Misteri, kuat, supermasi, formal, melankolis, pendiam, agung (mulia)
    Merah ungu
    Tekanan, intrik, drama, terpencil, penggerak, teka-teki.
    Coklat
    Hangat, tenang, alami, bersahabat, kebersamaan, tenang, sentosa, rendah hati
    Hitam
    Kuat, duka cita, resmi, keahlian, kematian, tidak menentu.
    Abu-abu
    Tenang.
    Putih
    Senang harapan, murni, lugu, bersih, spiritual, pemaaf, cinta, terang
    Sumber: Marian (Sulasmi. 2002, 37)


    Setelen Pengaturan White Balance
    Pengaturan White Balance
    Di bawah ini terdapat beberapa pengaturan White Balance yang terdapat kamera digital pada umumnya. Pengaturan White Balance pada umumnya tersebut diantaranya adalah :

    Auto - Setelan Otomatis membantu anda dalam menyesuaikan White Balance secara Otomatis sesuai dengan kondisi pencahayaan yang berbeda, tetapi Anda juga dapat mencoba mode lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

    Tungsten - Mode ini digunakan untuk cahaya di bawah bohlam kecil seperti tungsten, dan sering digunakan saat pengambilan gambar dalam ruangan.

    Fluorescent - Mode ini digunakan untuk mendapatkan gambar lebih cerah dan hangat sementara mengkompensasi teduhnya cahaya neon.

    Daylight - Mode ini dapat digunakan untuk memotret di luar ruangan atau berada di bawah cahata matahari / pengaturan cahaya normal.

    Cloudy / Berawan - Mode ini sangat ideal saat pemotretan pada hari berawan. memungkinkan Anda untuk menangkap gambar yang lebih baik.

    Flash - Mode lampu kilat diperlukan bila ada pencahayaan memadai yang tersedia seperti lampu Flash. Mode ini membantu memilih White Balance tepat di bawah kondisi cahaya rendah.

    Shade - Pada lokasi pemotretan yang sumber cahayanya terhalang sebuah objek sehingga menghasilkan bayangan yang mengenai subjek umumnya menghasilkan suhu dingin atau gambar kebiruan, maka pengaturan White Balance ini Anda perlukan untuk menghangatkan lingkungan saat pemotretan dibawah objek yang menghalangi sumber cahaya.